Kamis, 01 November 2018

Noffret’s Note: Rahim Anget

Mumpung selo, barusan baca-baca e-mail, ada yang minta bahas "rahim anget" di blog. Aku kok bingung mau bahas itu, karena merasa serbasalah. Prinsipku sih sederhana saja, kalau kita tidak suka "digituin" orang lain, ya jangan "gituin" orang lain. Terlepas kita pria atau wanita.

Blak-blakan saja, sebagian wanita ada yang merasa tidak masalah kalau kebetulan ada pria memandangi tubuhnya, tapi ada pula wanita yang risih. Sebenarnya, pria juga sama. Sebagian pria mungkin tidak masalah mendengar "rahim anget" dan semacamnya, tapi ada pula yang risih.

Sebagian wanita mungkin bisa menyatakan, "Kita menyebut rahim anget dan semacamnya itu cuma untuk bercanda, beda dengan pria." Persoalannya, bagaimana kita bisa yakin seseorang bercanda atau tidak, terlepas dia pria atau wanita? Bahkan umpama bercanda, kira-kira etis atau tidak?

Karenanya, dalam hal ini, aku setuju dengan sebagian orang yang menyatakan bahwa wanita telah menetapkan standar ganda terhadap etika antarlawan jenis. Wanita tidak ingin dinilai atau dikomentari fisiknya oleh lawan jenis, tapi mereka melakukan hal itu pada lawan jenis.

Kalau kau wanita dan mendengar pria menyebut ungkapan tertentu saat melihatmu, kira-kira apa yang ada dalam pikiranmu? Tepat seperti itulah yang ada dalam pikiran pria (setidaknya dalam pikiranku) ketika mendengar wanita menyebut "rahim anget" dan semacamnya. Bedanya di mana?

Saban siang, aku suka beli siomay yang lewat depan rumah. Kebetulan, anak perempuan tetanggaku kadang ngumpul sama teman-temannya di depan rumahnya. Kalau aku keluar, mereka suka mandangin. Sejujurnya, aku risih dan malu. Sampai aku memilih tidak beli siomay kalau ada mereka.

Sebagai pria, tentu aku senang memandangi bagian tubuh wanita. Persetan, siapa yang tidak? Kalau lihat paha wanita, misal, rasanya ingin lihat terus. Cuma, aku ingat bagaimana risih dan malu yang kurasakan saat dipandangi cewek-cewek depan rumah. Jadi, aku belajar menahan diri.

"Jangan lakukan sesuatu yang kau tidak ingin orang lain lakukan kepadamu." Sepertinya, nasihat itu relevan untuk selalu diikuti, termasuk dalam urusan lawan jenis, terkait rahim anget, ovarium meleduk, atau memandangi putih-putiiiiiiihhh... dan perasaan emmessshhh... Apeuuuuhh...

*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 3 September 2018.

 
;