Para pembelajar rajin belajar bukan karena ingin pintar, tapi semata-mata karena mencintai belajar. Kalau tujuannya ingin pintar, sampai kapan pun tujuan itu tidak akan tercapai. Karena setiap kali mereka bertambah pintar, setiap kali pula mereka semakin merasa bodoh.
Begitu pun mereka yang senang bekerja, bukan karena menginginkan uang, tapi semata karena mencintai pekerjaannya. Kalau mereka bekerja keras demi uang, sejak dulu mereka sudah pensiun, karena sudah kaya-raya. Tidak, mereka bekerja karena mencintai pekerjaannya.
Nilai-nilai semacam itu mungkin asing bagi kebanyakan kita, karena selama ini kita dididik dengan cara salah. Kita dituntut rajin belajar demi gelar akademis, kita diminta rajin bekerja demi uang dan kekayaan. Akibatnya, kita tercerabut dari nilai-nilai penting yang kita lakukan.
Bagi para pembelajar, menjadi pintar hanyalah bonus, tapi bukan itu yang mereka kejar. Mereka hanya ingin menikmati sesuatu yang dicintai; belajar. Bagi para pekerja keras, uang dan kekayaan adalah jackpot. Mereka lebih suka menikmati yang mereka lakukan; bekerja.
“Kalau kau menanam padi, rumput ikut tumbuh. Tapi kalau kau menanam rumput, padi tidak ikut tumbuh.” Kalau cuma mengejar gelar, kita hanya mengejar kekosongan, karena kecintaan pada belajar akan hilang. Kalau cuma mengejar uang, kita hanya mengejar bayang-bayang.
Hukum abadi di muka bumi: Orang hanya bisa menjadi sesuatu yang ia cintai. Tidak ada satu orang pun, dari zaman Adam sampai akhir zaman, yang bisa mematahkan hukum itu. Jangan tanyakan apa arti/maknanya. Kalau kau tidak/belum paham, artinya kau perlu belajar.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 17 November 2018.