Senin, 01 Agustus 2011

Saya Bukan Indo!

Seorang teman yang baru kenal pernah bertanya, “Hei Hoeda, kamu indo ya?”

“Haah…?” saya bengong. “Bukan!”

Setelah yakin saya bukan indo, si teman ini menjelaskan empat macam indo.

Yang pertama, orang yang memang indo, tapi tidak tahu dirinya indo. Jadi, orang-orang tahu dia indo, berdasarkan ciri-cirinya. Tapi si orang bersangkutan sama sekali tidak tahu dirinya indo. Orang semacam itu memang langka, tapi bukan berarti tidak ada.

Yang kedua, orang yang memang indo, dan sadar dirinya indo. Yeah, ini bisa dibilang umum. Orang jenis ini ada yang baik, ada juga yang sok. Tapi yang jelas dia indo, dan kita mengakui identitasnya.

Yang ketiga, orang yang bukan indo, tapi mirip indo. Cukup banyak orang seperti ini. Nah, orang jenis ini biasanya dibagi dua, yaitu orang yang jujur mengakui kalau dirinya bukan indo, dan orang yang berbohong dengan mengaku kalau dirinya indo.

Yang keempat paling parah. Jenis keempat adalah orang yang bukan indo, sama sekali tidak mirip indo, tapi merasa dirinya indo, dan mengaku-aku kalau dirinya indo. Belum cukup, orang ini juga suka berkeliling kesana kemari dan berkoar-koar kalau dirinya indo. Lebih konyol lagi, orang ini juga bergabung dengan organisasi atau komunitas indo, karena sangat yakin dirinya memang indo.

….
….

Ketika mendengarkan penjelasan di atas, saya bengong. Lalu bertanya pada si teman, “Memangnya ada, gitu?”

“Ada, pal. Bahkan nggak sedikit. Kayaknya itu malah sekarang jadi tren.”

“Jadi tren?” saya makin bengong.

“Iya. Sekarang ini ada organisasi atau komunitas indo yang secara khusus ditujukan untuk orang-orang yang merasa dirinya indo. Lucunya, tidak ada satu pun orang di dalam komunitas itu yang memang benar-benar indo. Kenapa? Karena orang yang benar-benar indo tidak punya komunitas semacam itu!”

….
….

Percakapan itu terjadi beberapa minggu yang lalu, tapi sekarang terngiang kembali di telinga saya. Beberapa hari terakhir, saya telah membuktikan apa yang dikatakan teman saya di atas, dan memang benar adanya. Seseorang mengaku kepada saya bahwa dirinya indo, padahal saya tahu dia sama sekali tidak punya ciri-ciri indo, bahkan jauh banget dari kesan indo. Uh, kenyataan itu menjadikan otak saya menyublim.

Si indo gadungan itu sangat pede ketika mengatakan, “Ah, saya indo, lho. Saya malah gabung dengan beberapa komunitas indo. Yah, gaul saya memang gaul indo.”

Saya bengong.

Si indo gadungan menegur, “Eh, kok kamu malah bengong gitu?”

“Uh…” saya tergagap. “Sebenarnya… sebenarnya indo itu apa?”

“Masak sih kamu nggak tahu? Googling dunk! Sekarang kan lagi musim indo.”

Saya bengong.

“Eh, kok malah bengong lagi?”

“Sepertinya… uh, sepertinya ada sublimasi di otak saya.”

“Sub… apa?”

“Sublimasi. Sublim.”

“Sublim? Sublim itu apa…?”

Halllaaahhh…!!! Katanya indo…??? Mosok sublim aja nggak tahu…???

 
;