Apakah manusia tertarik pada kebenaran? Jawabannya tidak! Karena otak manusia tidak didesain untuk tertarik pada fakta, melainkan pada rumor, kehebohan... dan, tentu saja, hal-hal yang sesuai harapannya.
Mengapa kisah Cinderella abadi dari zaman ke zaman? Karena ia merepresentasikan harapan atas kebenaran mayoritas manusia. Jika Cinderella mati menderita di akhir kisah, cerita tentangnya akan ditinggalkan.
Bukan hanya Cinderella, film-film atau kisah apa pun dibuat dengan mengacu garis yang sama. Pahlawan harus menang, penjahat harus kalah, dan “kebenaran” yang dipercaya manusia harus diwujudkan, agar mereka puas.
Bagaimana cara memikat orang agar tertarik kepadamu? Gampang! Cari tahu apa yang diyakininya, lalu sodorkan sesuatu yang tepat seperti keyakinannya. Peduli setan kalau kau berbohong, yang jelas dia akan tertarik.
Kalau kita mau memperhatikan, jualan yang paling laku dan paling laris bukan jualan sesuatu yang berwujud, tapi justru sesuatu yang TIDAK berwujud. Karena sesuatu yang tidak berwujud lebih mudah “dikemas”.
Kebenaran paling tua sepanjang zaman: Manusia tidak percaya pada kebenaran. Mereka hanya percaya pada hal-hal yang ingin mereka percaya sebagai kebenaran. Pahit dan ironis, memang, tapi begitulah kita.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 19 September 2018.