Jika kita bertanya kepada Presiden Jokowi, "Secara pribadi, Pak Jokowi, apakah Anda setuju dengan IMF-World Bank?"
Aku membayangkan Presiden Jokowi akan menjawab, "Tidak."
Dulu, sebelum menjadi presiden, Jokowi bahkan punya rencana atau impian membubarkan World Bank.
Dalam ilustrasi sederhana, IMF tidak jauh beda dengan bank yang memberi kredit. Istilah "membantu" tidak tepat digunakan dalam pemberian utang yang mereka lakukan, karena lebih tepat jika menggunakan istilah "mencari untung".
Dulu, zaman masih kere, aku pernah berusaha meminjam uang ke bank, dan sikap mereka benar-benar menyebalkan. Belakangan, mereka yang datang dan menawari utang sambil menaburkan aneka pujian.
Ingin tahu apa yang kulakukan? Aku meminta mereka pergi ke neraka.
Bank adalah pihak yang meminjami payung ketika cuaca cerah, tapi memintanya kembali ketika hujan turun.
Kalau kau kere, bank tidak peduli kepadamu, apalagi sampai berniat membantumu. Sebaliknya, kalau kau kaya, bank akan mendekatimu, berharap kau mau berutang pada mereka.
Kita perlu berdoa, tidak saja agar dijauhkan dari kemiskinan dan kekurangan, tapi juga dijauhkan dari keinginan berutang. Tidak ada kedamaian dalam hidup yang dibelit utang.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 12 Oktober 2018.