Ada orang-orang yang bertanya, "Kalaupun Thanos benar-benar berhasil memusnahkan separo populasi, apakah ada jaminan kehidupan akan lebih baik?"
Memang tidak ada jaminan kehidupan akan lebih baik. Tetapi, setidaknya, beban bumi akan lebih ringan. Itu intinya.
Tokoh seperti Thanos sebenarnya telah muncul berkali-kali dalam banyak film Hollywood. Ingat Kurt Hendricks dalam Mission Impossible: Ghost Protocol? Dia diceritakan sebagai sosok genius dengan IQ 190, dan... apa misinya? Benar, melenyapkan separo populasi dengan kekuatan nuklir.
Setelah Kurt Hendricks dalam MI: Ghost Protocol, muncul tokoh lain dengan misi serupa; Solomon Lane, sosok di balik organisasi bayangan yang berkuasa di dunia. Ia muncul dalam MI: Rogue Nation dan MI: Fallout. Dan misinya? Sama, melenyapkan separo populasi. Did you see that?
Dalam hal ini, Hollywood sangat menyadari untuk menempatkan siapa di tempat mana. Thanos, Kurt Hendricks, maupun Solomon Lane, sengaja diposisikan sebagai antagonis. Karena bagaimana pun mereka butuh jualannya laris. Jika Thanos dan yang lain jadi protagonis, filmnya takkan laku.
Meski menempatkan Thanos dan yang lain sebagai antagonis, Hollywood sudah menyampaikan yang ingin mereka sampaikan. Bahwa kalau kau memiliki kekuatan seperti Thanos, atau kecerdasan seperti Kurt Hendricks, atau kekuasaan seperti Solomon Lane... kau tahu apa yang akan kaulakukan.
"Ada kenyataan di balik setiap legenda," kata Sir Edmund Burton dalam Transformer: The Last Knight. Dalam kalimat lain, aku bersepakat dengannya.
*) Ditranskrip dari timeline @noffret, 13 November 2018.