Sabtu, 13 Februari 2010

Hati yang Terpuji

Dimana ada kasih, Tuhan ada.
Leo Tolstoy


Ada tiga hal penting dalam hidup ini. Yang pertama adalah kebaikan hati, yang kedua adalah kebaikan hati, dan yang ketiga adalah kebaikan hati juga.

Mother Theresa menasihati, “Tebarkan cinta kemana pun kau pergi; pertama-tama di dalam rumahmu sendiri. Berikan cinta pada keluargamu, pada seorang tetangga sebelah rumah. Jangan pernah membiarkan seseorang datang kepadamu, lalu pergi begitu saja tanpa merasa lebih bahagia dan lebih baik. Jadilah ekspresi hidup dari kebaikan hati Tuhan; kebaikan hati di wajahmu, kebaikan hati di matamu, kebaikan hati dalam senyumanmu, kebaikan hati dalam salam hangatmu.”

Kebaikan hati adalah ketidakmampuan untuk tetap tenteram ketika ada orang lain merasa resah, ketidakmampuan untuk tetap merasa nyaman ketika ada orang lain merasa gelisah, ketidakmampuan untuk tetap merasa senang ketika ada orang lain sedang gundah. Abraham Lincoln, presiden terbesar Amerika yang namanya tetap dikenang hingga hari ini, menyatakan, “Saya prihatin terhadap orang yang tidak bisa merasakan cemeti yang hinggap di punggung orang lain.”

Apa yang bisa kita tangkap dari kalimat yang diucapkan orang besar itu? Hanya ini; kebaikan hati. Kehidupan umat manusia di bumi ini selalu melibatkan orang lain, dan segala urusan kehidupan akan tenang sekaligus tenteram jika masing-masing dari manusia yang saling terlibat itu saling memiliki kebaikan hati.

Menggunakan kalimat Mahatma Gandhi, “Memberikan kebahagiaan kepada sebuah hati dengan sebuah tindakan, masih lebih baik daripada seribu kepala yang menunduk berdoa.”

 
;