Dunia ini adalah milik kita. Sebagaimana setiap orang memiliki kehidupannya, setiap orang juga ikut memiliki dunia ini. Dan di dunia ini, di dalam setiap kesempatan hidup yang kita miliki, ada begitu banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan hal-hal baik, perbuatan-perbuatan yang mulia. Dalam lingkup yang lebih kecil, kita dapat mulai berbuat kebajikan itu pada orang-orang yang kita jumpai.
Apa gunanya kita berbuat seperti itu? Untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar! Setiap orang yang membutuhkan yang kita jumpai adalah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Dan kita akan mudah menemukannya, kan? Di halte-halte, di pom bensin, di perempatan lalu-lintas, di halaman komplek supermarket atau swalayan, di terminal, di stasiun dan di hampir semua lingkungan kehidupan, kita selalu menjumpai orang-orang yang membutuhkan. Sekali lagi, itu adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kebajikan.
Sekali lagi, untuk apa berbuat semacam itu?
Baiklah, kita tanyakan hal itu kepada orang bijak bernama Aristoteles. Filsuf ini mengatakan, “Berbuat baik kepada orang lain bukanlah suatu kewajiban, tetapi suatu kegembiraan, sebab perbuatan semacam itu menambah kesehatan serta memperbesar kebahagiaan kita.”
Apakah itu masih kurang? Sekarang mari kita bertanya kepada orang bijak modern bernama Benjamin Franklin. “Bila kau berbuat baik kepada orang lain,” kata Franklin, “kau berbuat paling tepat untuk kesehatan jiwamu.”
Meskipun kita hidup dari apa yang kita dapatkan, tetapi ganjaran yang sejati kita peroleh dari apa yang kita berikan. Kita tidak dapat menikmati hari-hari yang memuaskan, bahkan meskipun kita mungkin tergolong sukses menurut tolok ukur yang berlaku di masyarakat, kecuali bila kita telah berbuat sesuatu bagi seseorang yang tidak akan pernah mampu membalas perbuatan kita.
Tujuan hidup ini bukan sekadar untuk menang. Kita hidup agar berkembang dan saling berbagi. Kita akan memperoleh kepuasan lebih banyak dari kebahagiaan yang kita datangkan ke dalam hidup orang lain daripada sekadar yang akan kita dapatkan. Selain itu, apapun yang kita berikan kepada orang lain akan kita dapatkan kembali, yang kita kirimkan kepada orang lain akan kembali kepada kita, seperti juga apapun yang kita tanam, kelak kita pun akan menuai hasilnya.
Dengan kata lain, apabila kita memberikan kebaikan hati kita kepada orang lain, maka Tuhan pun akan memberikan yang terbaik untuk kita. Apabila kita mengulurkan tangan untuk orang lain, maka kehidupan pun akan mengulurkan tangannya untuk hidup kita.
Berbuat baik memang tidak perlu terburu-buru, tetapi...kita juga tidak pernah tahu kapan itu akan terlambat.