Saya sedang membaca sesuatu, dan mendapati kata yang asing—“waba”. Saya tidak tahu apa itu waba. Dan meski sudah memikirkan cukup lama, dengan memperkirakan sambungan dengan kata sebelum dan setelahnya, saya tetap tidak paham apa itu waba.
Jadi, saya pun lalu menelepon penulisnya.
“Aku lagi baca tulisanmu,” ujar saya di telepon, “dan menemukan kata ‘waba’. Apakah mungkin maksudmu ‘wabah’?”
“Tidak,” dia menjawab, “maksudku memang waba.”
“Waba, huh?”
“Yeah, waba.”
Setelah selesai menelepon, saya melanjutkan membaca.
Dan saya berpikir, betapa hidup ini sungguh sia-sia.