Di Amrik, ada pepatah yang berbunyi, “Broken heart is the most trouble desease which refuse all medicine.” Patah hati adalah penyakit kronis yang menolak segala jenis obat. Apakah kau percaya?
Barangkali, bagi yang belum pernah mengalami patah hati akan bertanya, “Apa iya?” Tetapi bagi yang pernah mengalami patah hati, atau putus cinta, pasti akan manggut-manggut dan setuju dengan pepatah itu. Setidaknya, saya akan setuju. :P
Nah, kalau kau saat ini sedang broken heart alias patah hati atau putus cinta atau ditinggal pacar, hehe, tip berikut ini sangat berhubungan denganmu, sebagai upaya untuk meredakan sakit yang tengah kauderita. Ada sepuluh kunci yang bisa kaupakai untuk menghadapi perasaan sedih karena patah hati. Mau tahu?
Pertama, berdamai dengan diri sendiri. Jangan menyalahkan dirimu sendiri sebagai penyebab putusnya cinta yang telah kau jalin. Pahami sajalah bahwa putus cinta dan patah hati adalah risiko sebuah hubungan antar lawan jenis yang disebut pacaran itu. Menangislah kalau memang menginginkan, habiskanlah semua beban yang menghimpit dalam dadamu. Tapi kesedihan tidak perlu berlarut-larut, karena malam yang paling gelap pun pasti menjemput pagi.
Kedua, hindari membuat keputusan-keputusan besar. Saat baru sedih karena patah hati, emosi biasanya masih sangat labil dan tidak pasti. Gunakan waktu-waktu itu hanya untuk bersantai dan mengerjakan hal-hal yang ringan saja. Pendek kata, jangan membuat keputusan yang terlalu cepat, apalagi sampai timbul niat untuk bunuh diri atau bunuh si dia. Hoho, kakek dan nenek bilang, “Nggak banget, deh!”
Ketiga, pahamilah bahwa putus cinta adalah sesuatu yang wajar. Jangankan sekadar pacaran, yang sudah menikah dan punya banyak anak pun bisa cerai, kan? Jadi, jangan terlalu disedihkan. Yakinkan dirimu sendiri bahwa kau pasti bisa menyelesaikan persoalan ini, dan menjalani hidup baru yang lebih fresh. Ingat kata Shaden, “dunia belum berakhir!” (Shaden itu siapa?). Haduh, itu... cewek centil yang pintar nyanyi itu!
Keempat, merenunglah. Nikmati saja semua kondisi kehilangan dan kesendirian itu. Kata banyak orang (khususnya para jomblo), hidup sendiri itu lebih nikmat, bisa bebas melakukan apa saja tanpa ada yang melarang. Untuk itu, berlama-lamalah berbicara dengan diri sendiri, renungkan dan intospeksi diri. Itu semua akan menjadi penawar rasa sakit yang menyembuhkan, sekaligus akan menjadi bekal di masa depan kalau kau ingin merajut tali cinta yang baru.
Kelima, bicaralah dengan orang-orang yang kaupercayai. Dari mereka biasanya kau akan mendapatkan kata-kata bijak yang terasa menghibur di hati. Paling tidak, mengadulah kepada nyokap, kakak, pembokat, atau siapa saja anggota keluarga yang kauanggap paling konsern denganmu.
Keenam, temui kawan-kawan lama dan berkumpullah dengan mereka. Bernostalgia dengan teman-teman biasanya dapat membawa kita kembali ke masa lalu yang indah dan lucu, hingga bisa sejenak melupakan saat ini. Atau, pergilah dengan sahabat-sahabat dekatmu saat ini yang bisa membantumu tersenyum, bahkan tertawa lebar. Lupakan masalah yang tengah kauhadapi, dan bicaralah tentang hal-hal baru.
Ketujuh, jangan melarikan diri dengan cinta lain. Orang yang baru putus cinta biasanya cenderung ingin cepat-cepat punya pacar lagi untuk menepis kesendirian. Itu salah besar. Karena pelarian tersebut tidak akan menyembuhkan, tetapi justru akan menimbulkan masalah yang baru.
Kedelapan, menulislah. Kalau kau merasa benci banget dengan pacar yang baru putus ini, tulislah semua kebencian itu pada secarik kertas. Tulis juga semua uneg-uneg yang membuatmu dongkol dan super bete. Lalu bakarlah kertas itu. Ini akan membantu menyalurkan emosimu.
Kesembilan, manjakan dirimu. Dengan tidak memiliki pacar, kau jadi bebas untuk melakukan apa saja. Kalau dulu pacarmu selalu melarangmu naik gunung, umpamanya, kini kau bebas untuk melakukannya. Dengan mengerjakan apa yang kausuka, itu akan membuatmu bahagia dan sekaligus memperbaiki mood yang lagi rusak. Selain itu, siapa tahu dengan mengerjakan hobimu itu kau bisa meraih prestasi baru?
Kesepuluh, optimislah. Ingat-ingat pesan Mama Kartini, habis gelap terbitlah terang. Tidak ada kebahagiaan abadi, begitu pula tidak ada kesedihan yang abadi. Bangkitlah untuk menjalani hidup baru yang lebih terarah, dan tersenyumlah. Dunia tidak selebar celana kolor. Dan satu hal yang juga harus diingat, jangan trauma. Tetaplah meyakini bahwa cinta itu indah. Hanya saja kau belum menemukan cinta yang sebenarnya. Tapi suatu saat nanti, kau pasti akan memilikinya.
Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersamamu!