Ketika sampai di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara begitu banyak orang yang berharap mewujudkan impiannya di kota gemerlap ini. Walt Disney mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal masih ada hubungannya dengan perfilman.
Namun Walt Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film di Hollywood. Begitu banyak orang lain sebelum dia yang telah melamar kerja di sana, tetapi ditolak. Walt Disney juga termasuk yang ditolak.
Luntang-lantung di Hollywood, Walt Disney kadang tidur di emper-emper jalan, atau dimana pun yang bisa dipakainya untuk beristirahat bila sudah merasa sangat lelah.
Seorang pendeta yang menaruh simpati kepadanya, memberikan kesempatan pada Walt Disney untuk tinggal di gudang gerejanya, asal ia mau menggambar poster dan pengumuman untuk keperluan komunikasi gereja.
Walt Disney tinggal di gudang gereja itu untuk beberapa lama, bersama sejumlah tikus gudang yang biasa berseliweran setiap hari. Dia kesepian, dan dalam kesepian itu dia kemudian bersahabat dengan dua ekor tikus yang lalu menjadi sahabat sejatinya. Tikus-tikus inilah yang setiap hari menemaninya, bahkan menghiburnya.
Untuk membalas budi baik kedua sahabatnya ini, Walt Disney pun membuat kedua tikus tersebut menjadi gambar kartun serial untuk anak-anak gereja. Dan ternyata tikus-tikus Walt Disney sangat digemari. Kelak, kedua tikus itu akan menjadi tikus-tikus paling terkenal di dunia; Micky Mouse dan Minny Mouse!
Selama tinggal di gudang gereja itu, Walt Disney terus menggambar film-film komik dengan maksud untuk dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya saat dulu mengerjakan pekerjaan seperti itu.
Ada seorang pemilik bioskop yang kemudian tertarik, dan membeli beberapa seri komik yang dibuatnya. Walt Disney pun semakin bersemangat. Dan pada masa-masa inilah Walt Disney melahirkan kisah komik serial ‘Alice in Wonderland’, yang kelak melegenda. Untuk kisah serial ‘Alice in Wonderland’ ini, Walt Disney dibayar 1.500 dolar, suatu jumlah yang lebih besar dari yang diharapkan Disney sendiri. Dengan uang itu, ia bisa membeli rumah dan membangun studionya sendiri, meskipun masih sederhana.
Sesudah sukses dengan serial ‘Alice in Wonderland’, Walt Disney terus melaju dengan karya-karyanya yang lain. Kali ini ia membuat film kartun dengan mengangkat dua tikus yang menjadi sahabatnya dulu; Micky Mouse dan Minny Mouse. Ketika film tentang dua tikus ini masuk ke layar bioskop, dua tikus ini pun langsung menjadi terkenal di seluruh dunia. Kepopuleran kedua tikus ini bahkan mengalahkan kepopuleran artis-artis Hollywood yang paling populer sekalipun!
Walt Disney terus menciptakan karya baru, dan ia terus menyempurnakan teknik-teknik pembuatan filmnya. Waktu itu, film masih bisu, dalam arti belum ada suara apa-apa atau suara dialog dari para tokoh pemerannya. Walt Disney menciptakan teknik untuk membuat film bisa bicara dan dihiasi dengan suara. Ia juga mengembangkan teknik pembuatan film yang bisa menghasilkan warna-warna indah hingga menyenangkan saat ditonton.
Semua yang diupayakan Disney itu disambut dengan penuh sukacita oleh jutaan orang pecinta film di mana-mana. Film-film karya Walt Disney terus meraih sukses, dan uang pun terus mengalir ke kantongnya, menciptakan kekayaan yang bahkan belum pernah dibayangkan Walt Disney sendiri!
Lanjut ke sini.
Namun Walt Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film di Hollywood. Begitu banyak orang lain sebelum dia yang telah melamar kerja di sana, tetapi ditolak. Walt Disney juga termasuk yang ditolak.
Luntang-lantung di Hollywood, Walt Disney kadang tidur di emper-emper jalan, atau dimana pun yang bisa dipakainya untuk beristirahat bila sudah merasa sangat lelah.
Seorang pendeta yang menaruh simpati kepadanya, memberikan kesempatan pada Walt Disney untuk tinggal di gudang gerejanya, asal ia mau menggambar poster dan pengumuman untuk keperluan komunikasi gereja.
Walt Disney tinggal di gudang gereja itu untuk beberapa lama, bersama sejumlah tikus gudang yang biasa berseliweran setiap hari. Dia kesepian, dan dalam kesepian itu dia kemudian bersahabat dengan dua ekor tikus yang lalu menjadi sahabat sejatinya. Tikus-tikus inilah yang setiap hari menemaninya, bahkan menghiburnya.
Untuk membalas budi baik kedua sahabatnya ini, Walt Disney pun membuat kedua tikus tersebut menjadi gambar kartun serial untuk anak-anak gereja. Dan ternyata tikus-tikus Walt Disney sangat digemari. Kelak, kedua tikus itu akan menjadi tikus-tikus paling terkenal di dunia; Micky Mouse dan Minny Mouse!
Selama tinggal di gudang gereja itu, Walt Disney terus menggambar film-film komik dengan maksud untuk dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya saat dulu mengerjakan pekerjaan seperti itu.
Ada seorang pemilik bioskop yang kemudian tertarik, dan membeli beberapa seri komik yang dibuatnya. Walt Disney pun semakin bersemangat. Dan pada masa-masa inilah Walt Disney melahirkan kisah komik serial ‘Alice in Wonderland’, yang kelak melegenda. Untuk kisah serial ‘Alice in Wonderland’ ini, Walt Disney dibayar 1.500 dolar, suatu jumlah yang lebih besar dari yang diharapkan Disney sendiri. Dengan uang itu, ia bisa membeli rumah dan membangun studionya sendiri, meskipun masih sederhana.
Sesudah sukses dengan serial ‘Alice in Wonderland’, Walt Disney terus melaju dengan karya-karyanya yang lain. Kali ini ia membuat film kartun dengan mengangkat dua tikus yang menjadi sahabatnya dulu; Micky Mouse dan Minny Mouse. Ketika film tentang dua tikus ini masuk ke layar bioskop, dua tikus ini pun langsung menjadi terkenal di seluruh dunia. Kepopuleran kedua tikus ini bahkan mengalahkan kepopuleran artis-artis Hollywood yang paling populer sekalipun!
Walt Disney terus menciptakan karya baru, dan ia terus menyempurnakan teknik-teknik pembuatan filmnya. Waktu itu, film masih bisu, dalam arti belum ada suara apa-apa atau suara dialog dari para tokoh pemerannya. Walt Disney menciptakan teknik untuk membuat film bisa bicara dan dihiasi dengan suara. Ia juga mengembangkan teknik pembuatan film yang bisa menghasilkan warna-warna indah hingga menyenangkan saat ditonton.
Semua yang diupayakan Disney itu disambut dengan penuh sukacita oleh jutaan orang pecinta film di mana-mana. Film-film karya Walt Disney terus meraih sukses, dan uang pun terus mengalir ke kantongnya, menciptakan kekayaan yang bahkan belum pernah dibayangkan Walt Disney sendiri!
Lanjut ke sini.