Sore itu, kau tersenyum
Sapaanmu lembut menyentuh sumsum tulang
Pada apa, pada mula yang telah lama
aku rindukan
Dalam detak-detak napas
Dan bunga-bunga, mega-mega,
serta kupu-kupu senja bernyanyi
Kau terpakan kesegaran dari layu-letih-lelah
dalam derasnya hidup, dalam kerasnya hati
Kemudian... aku menyadari
tentang kaca yang retak, yang pecah,
yang harus kurekatkan kembali
untuk melihat wujudku sendiri,
untuk membuat aku menyadari
Aku menyadari, sore itu
Dan kemarin kita bertemu kembali
Simpanlah senyummu untukku dalam hati
Aku telah mengerti
*) Ditulis pada 10 Oktober 1998
Sapaanmu lembut menyentuh sumsum tulang
Pada apa, pada mula yang telah lama
aku rindukan
Dalam detak-detak napas
Dan bunga-bunga, mega-mega,
serta kupu-kupu senja bernyanyi
Kau terpakan kesegaran dari layu-letih-lelah
dalam derasnya hidup, dalam kerasnya hati
Kemudian... aku menyadari
tentang kaca yang retak, yang pecah,
yang harus kurekatkan kembali
untuk melihat wujudku sendiri,
untuk membuat aku menyadari
Aku menyadari, sore itu
Dan kemarin kita bertemu kembali
Simpanlah senyummu untukku dalam hati
Aku telah mengerti
*) Ditulis pada 10 Oktober 1998