Sabtu, 15 Januari 2011

Tinta yang Terbatas



Umpama kepadamu diberikan sebuah pena dengan tinta yang terbatas, dan kau tak mampu melihat seberapa banyak tinta di dalamnya, apa yang akan kauperbuat dengan pena itu? Apakah kau akan menggunakannya untuk menulis, untuk menggambar, atau sekadar untuk mencorat-coret garis? Atau, mungkin kau malah akan menyimpannya saja di dalam laci atau kotak?

Memang, tidak ada peraturan yang mengatakan bahwa kau wajib menggunakan pena itu. Jadi pilihanmu terhadap pena itu adalah hak mutlak milikmu.

Kau boleh menggunakannya untuk menulis karya-karya besar yang akan dikenang sepanjang masa, bahkan setelah kau meninggalkan dunia ini. Kau juga boleh menggunakannya untuk menulis catatan-catatan pribadimu yang hanya akan kaubaca dan kaunikmati seorang diri. Juga, kau boleh menggunakannya untuk melukis gambar-gambar indah yang mempesona.

Sekali lagi, semuanya terserah kepadamu. Kau berhak untuk menggunakan pena itu, kau juga berhak untuk tidak menggunakan pena itu. Bahkan, kau pun punya hak sepenuhnya untuk membuang pena itu ke tempat sampah. Satu saja hal yang perlu kauingat, kau telah diberi sebuah pena, dan kau punya hak mutlak untuk menggunakannya—atau untuk tidak menggunakannya.

Nah, umpama sekarang kau telah diberi sesuatu bernama hidup…


 
;