Jumat, 07 Mei 2010

Percayalah Kepada Hati



Jika ada satu resep paling pasti untuk hidup bahagia, maka resep itu adalah hidup dengan benar, dan mengikuti apa yang dibisikkan oleh hati.

Jauh di dalam diri kita masing-masing, ada keinginan untuk benar, untuk berpikir benar, dan juga bertindak benar. Jika kita menentang keinginan ini, kita memasukkan penyakit kanker ke dalam hati nurani kita. Kanker itu akan berkembang dan berkembang dengan memakan habis hati nurani kita.

Seperti yang sering dikatakan orang, hati tak pernah berbohong. Hati nurani yang kita miliki adalah sensor yang sangat peka terhadap apa pun yang kita pikirkan dan yang akan kita lakukan. Selalu timbul dalam diri kita suatu perasaan tidak enak, tidak nyaman, setiap kali akan melakukan sesuatu yang tidak benar. Itu adalah sinyal yang dikirimkan dari hati yang mendeteksi terhadap apa yang akan kita lakukan.

Karena itu pula, kunci dari hidup yang penuh kedamaian dan kebahagiaan adalah hanya melakukan hal-hal yang benar. Setiap perbuatan yang tidak benar hanya akan membuat kita tidak tenang dan gelisah.

Lalu bagaimana untuk memastikan sesuatu yang kita kerjakan itu benar ataukah tidak? Jawabannya tetap sama; kembalikanlah kepada hati.

Mungkin kau pernah melihat dan ingin mengatakan bahwa kau menyaksikan orang yang hidup secara salah, tetapi masih juga hidup makmur. Saya pun melihat orang yang semacam itu. Ada orang-orang yang hidup secara salah, menyalahi aturan yang dibenarkan, namun tetap saja hidup secara berkelimpahan.

Tetapi jangan lupa...Tuhan tidak menuntaskan urusan-Nya tanggal tiga puluh setiap bulan, atau setiap akhir tahun, atau tahun berikutnya, atau yang berikutnya lagi. Dan kehidupan ini toh pada akhirnya menunjukkan bahwa orang yang menjalani hidup dengan cara tidak baik akan meninggalkan kehidupan ini dengan cara yang tidak baik pula. Memang tidak selalu terjadi perhitungan yang cepat atau dramatis, tetapi cepat ataupun lambat, perhitungan itu pasti akan datang.

Saya hampir dapat memastikan bahwa setiap orang mempunyai kesadaran ketika mereka melakukan sesuatu yang benar atau yang salah. Bahkan para penjahat yang biasa melakukan kejahatan pun menyadari hal itu. Mereka sadar bahwa merampok itu salah, mencuri itu salah, merampas milik orang lain itu salah. Akibatnya, karena menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu merupakan sebuah kesalahan, hidup mereka pun menjadi tidak tenang. Tidak pernah ada seorang penjahat pun yang hidup tenang, nyaman dan bahagia dari hasil kejahatannya. Semua kehidupan yang dicapai dengan cara yang tidak benar tak akan mendatangkan ketenangan apalagi kebahagiaan, sebaliknya hanya akan membuat perasaan dikejar-kejar dan dihantui oleh rasa bersalah dan tidak tenang.

Jadi, salah satu resep untuk menjadi bahagia adalah ini; jalanilah hidup ini dengan benar, dan jangan mencoba untuk melenceng dari kebenaran! Semua orang bahagia adalah orang yang hidupnya benar, sebagaimana hampir semua orang yang sering khawatir dan ketakutan adalah orang yang menjalani hidup dengan cara tidak benar.

Mungkin ada hal-hal tertentu yang buram; tidak jelas sebagai benar atau salah, dan kita bingung membedakannya? Jika harus menghadapi hal semacam itu, gunakanlah suara hati. Sederhana saja; jika kita tidak merasa enak dengan diri sendiri sewaktu mengerjakan sesuatu, maka perbuatan itu salah. Namun, jika kita memiliki perasaan enak dan nyaman dalam mengerjakan sesuatu, maka kita boleh yakin perbuatan itu benar. Sederhana, bukan?

Hati tidak pernah berbohong, dan jika kita mau percaya kepadanya, hidup kita selamat dan bahagia.


 
;