Apakah yang paling membebaskan di dunia ini? Kejujuran. Tidak ada yang lebih membebaskan diri kita selain kejujuran. Jika kita menjalani hidup dengan jujur dan di dalam kejujuran, maka kita pun bisa berharap hidup dengan tenang dan damai. Begitu pun ketidakjujuran. Sesuatu yang amat menggelisahkan dan menekan batin dalam hidup adalah ketidakjujuran.
Tidak ada orang yang tidak jujur namun hidupnya tenang dan bahagia. Semua orang yang tidak jujur selalu dihantui rasa gelisah, ketakutan dan kekhawatiran kalau-kalau ketidakjujurannya terungkap. Semakin besar ketidakjujuran yang dilakukannya, semakin besar pula rasa takut dan khawatirnya.
Ketidakjujuran atau kebohongan tidak ubahnya lingkaran setan. Sekali kita masuk ke dalamnya, maka kita harus berputar-putar dalam kebohongan. Satu kebohongan selalu menuntut kebohongan yang lain, dan jika kita bohong satu kali, selalu ada keadaan yang kemudian menuntut kita untuk berbohong lagi karena dasar kebohongan yang pertama.
Mungkin saja kita bisa yakin, “Aku akan bohong sekali ini saja,” tapi kenyataannya, begitu sekali kita berbohong, selalu ada keharusan untuk berbohong lagi sebagai upaya kita untuk menutupi kebohongan yang pertama, dan begitu seterusnya.
Karenanya, untuk bisa lepas dari jerat kebohongan, maka satu resepnya yang paling pasti adalah selalu jujur. Kejujuran adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan. Begitu pun sebaliknya.
Kejujuran adalah salah satu tanda bahwa kita masih percaya kepada kebaikan manusia, bahwa kita masih meyakini eksistensi Tuhan. Kejujuran adalah jalan yang akan membawa kita kepada kebahagiaan, ketenteraman dan hati yang nyaman, meskipun mungkin kita hidup secara kekurangan. Tanpa kejujuran, orang akan kesulitan menggapai kebahagiaan. Saya percaya itu, dan saya pun berharap kau juga mempercayainya.