Selasa, 08 Maret 2011

Miskin, Bodoh, Kuper, tapi Sukses (4)



Setelah Perang Dunia usai, Honda terus merenung dan berpikir untuk kembali membangun impiannya yang telah hancur. Ia tahu saat itu situasi ekonomi negerinya sangat menyedihkan bagi para industrialis.

Namun Honda memiliki suatu pikiran lain; waktu itu angkutan umum sama sekali hancur akibat pemboman besar-besaran selama masa perang. Yang ada hanya kereta api dan bus. Mobil dan bahan-bahan bakarnya sama-sama langka. Orang Jepang kembali ke zaman sepeda, dan inilah alat angkutan yang paling populer waktu itu.

Honda memiliki ide yang sederhana sekali, tetapi cemerlang, dan sangat sesuai dengan kebutuhan orang banyak waktu itu; dia memasang mesin motor pada sepeda, dan menghasilkan sepeda bermotor dengan harga murah.

Mula-mula, dia hanya mengubah motor-motor bekas yang dibelinya dengan harga murah dari angkatan perang yang sudah tidak dipakai lagi. Dalam waktu yang tak terlalu lama, sepeda bermotor buatannya segera menjadi barang kegunaan banyak orang. Karena makin banyaknya permintaan, sedang persediaan motor bekas dari angkatan perang sudah habis, Honda pun terpaksa membuat sendiri motornya. Maka lahirlah motor pertama yang ia namai: Honda Model A.

Motor inilah yang pertama kali mulai disebut sebagai “sepeda motor”. Dan gambar “sepeda motor” ini pulalah yang terdapat dalam iklan di koran, yang saya ceritakan dalam awal tulisan ini.

Sepeda motor pertama buatan Honda itu terjual dalam jumlah yang sangat banyak. Suksesnya sepeda motor ini karena Honda secara pintar telah menemukan cara menghemat bahan bakar dengan cara mencampurkan damar pada bahan bakar, dan dengan menciptakan karburator yang cocok.

Terpacu oleh kelahiran kembali bisnisnya, Honda pun membuka suatu pabrik perakitan sepeda motor pada bulan Februari 1948. Tetapi ia tidak mau berhenti di situ saja. Ia tahu ia harus mampu menghasilkan produksi yang lebih baik, ia harus bisa menciptakan sepeda motor yang sebenarnya!

Rencananya ini terdengar gila-gilaan, karena sejak hancur leburnya Jepang karena bom atom Amerika, di Jepang sama sekali tak ada sepeda motor yang sebenarnya. Tetapi impian Honda adalah impian besar yang tidak dapat dihancurkan oleh apa pun. Tekadnya sekeras baja, dan ia siap mewujudkan impian itu, apapun risikonya!

Maka tepat pada tanggal 24 September 1948, Honda mendirikan Honda Motor Company, perusahaan pertamanya yang memproduksi “sepeda motor yang sebenarnya”. Produksi pertamanya kurang berhasil, sebab bodi sepeda yang diproduksinya tidak cukup kuat untuk menyangga beban motor. Tetapi setelah melalui kerja keras dan penelitian tanpa henti, Honda berhasil memperbaiki kekurangan itu.

Pada bulan Agustus 1949, lahirlah model pertama sepeda motor produksinya. Sepeda motor ini ia namakan ‘Dream’ (Impian). Sepeda motor ini hanya berkapasitas 98 cc dan 3 tenaga kuda.

Setelah menghasilkan sepeda motor model ‘Dream’, Honda mengembangkan sepeda motor model baru yang revolusioner; lebih cepat dan dengan suara mesin yang lebih halus. Hampir sepuluh tahun kemudian, model ini ditiru habis-habisan oleh produsen-produsen sepeda motor di seluruh dunia.

Sepeda motor Honda pun mencapai sukses yang belum pernah dicapai sebelumnya. Segera saja 900 unit sepeda motor tiap bulan keluar dari jalur perakitan pabriknya. Honda menghadapi kebutuhan untuk segera memperluas produksinya, memodernisasi pabriknya, bahkan juga mendirikan pabrik-pabrik baru.

Ia menghubungi bank dan menerima bantuan dana yang kemudian ia gunakan untuk membangun kembali pabriknya secara modern, dan mulai menghasilkan 25.000 unit sepeda motor setiap bulannya. Distributornya membengkak menjadi 13.000 di segala penjuru. Pabrik-pabriknya terus bertambah, dan Soichiro Honda pun menjadi jutawan.


 
;