Karakter itu seperti sebuah pohon, dan reputasi adalah bayangan
pohon itu. Bayangan adalah sesuatu yang kita pikirkan,
sementara pohon adalah kenyataannya.
—Abraham Lincoln
pohon itu. Bayangan adalah sesuatu yang kita pikirkan,
sementara pohon adalah kenyataannya.
—Abraham Lincoln
Kalau kita ingin tahu seperti apa seseorang sesungguhnya, lihatlah ketika ia tengah menghadapi suatu masalah berat yang harus dihadapinya. Kita tidak bisa menilai secara objektif seseorang ketika dalam keadaan tenang dan damai sentausa, karena wujud asli seseorang baru muncul ke permukaan ketika dihadapkan pada situasi yang sulit dan menekannya.
Ada kalanya seseorang tampak tenang—ketika keadaan damai, dan dia tidak sedang menghadapi masalah. Tetapi, ketika sesuatu menekannya, ketika orang itu dihantam kesulitan, baru terlihatlah apakah orang itu memang “benar-benar tenang”, atau hanya “tampak tenang”. Cowok dan cewek juga begitu. Dua manusia berbeda jenis ini juga baru terlihat wujud aslinya ketika dihadapkan pada situasi yang sulit, dan dia harus menjatuhkan pilihannya. Saat itulah, kita akan tahu cowok itu seperti apa, dan cewek itu seperti apa.
Tujuan saya menuliskan catatan ini hanya untuk mengajukan satu fakta penting mengenai cowok dan cewek, yang mungkin belum sempat kita pikirkan sebelumnya. Sekali lagi, catatan berikut ini adalah pemaparan fakta, dan kaulah yang paling berhak mengambil intisarinya.
Bayangkan adegan berikut ini. Kau tengah melaju di jalan raya dengan motor kesayanganmu, perlahan namun pasti terus menambah kecepatan, dan kau makin menikmati perjalananmu. Sampai di suatu ruas jalan yang ramai, sebuah mobil melaju kencang dari arah depanmu... tepat di hadapan laju motormu. Kau tak bisa menepi ke kanan atau ke kiri, karena jalan di sampingmu tak memungkinkan untuk menyelamatkan diri. Jadi, kau tidak punya pilihan—mau tak mau kau akan bertabrakan dengan mobil itu. Apa yang akan kaulakukan...?
Boleh percaya boleh tidak, jika pertanyaan di atas diajukan pada cowok dan cewek, maka jawabannya akan berbeda, bahkan jauh berbeda.
Jika cowok dihadapkan pada kejadian di atas, dan ditanya apa yang dilakukannya, hampir dapat dipastikan dia akan menjawab kira-kira seperti ini, “Bagaimana pun juga, aku akan berusaha menyelamatkan diri. Meskipun tabrakan tak bisa dihindarkan lagi, aku akan berupaya untuk tetap selamat, atau setidaknya berusaha agar tidak mengalami luka yang terlalu parah.”
Tetapi, jika cewek dihadapkan pada kejadian yang sama seperti di atas, dan ditanya apa yang akan dilakukannya, apa kira-kira jawab mereka? Rata-rata cewek akan menjawab, “Aku akan menutup mata.”
Sekali lagi, kita boleh percaya boleh tidak, tetapi saya mendapatkan fakta ini bukan berdasarkan teori, melainkan berdasar kenyataan pengalaman. Sepanjang keluar-masuk rumah sakit akibat kecelakaan yang cukup sering saya alami, saya telah bertemu dengan berpuluh-puluh orang yang juga mengalami kecelakaan yang sama, dan saya selalu menanyakan pertanyaan di atas, “Apa yang kamu lakukan ketika tabrakan itu akan terjadi...?”
Semua cowok korban kecelakaan menjawab seperti yang saya gambarkan di atas. Mereka berusaha menyelamatkan diri, atau menghindarkan diri dari kemungkinan luka terlalu parah—dan saya percaya mereka jujur, karena saya pun melakukan hal yang sama. Tetapi, semua cewek korban kecelakaan yang saya temui menjawab, “Aku tak mampu berpikir apa-apa waktu itu—jadi aku hanya menutup mataku.”
Barangkali cewek yang belum pernah mengalami kecelakaan akan menyangkal jawaban di atas, dan bisa saja memberikan jawaban berbeda. Tetapi, sekali lagi, fakta yang saya tuliskan ini bukan berdasarkan teori, melainkan langsung dari kenyataan pengalaman. Jadi, secara kasarnya, untuk dapat menjawab pertanyaan di atas secara jujur dan benar, kau harus mengalami kecelakaan terlebih dulu—lalu lihat apa yang kaulakukan pada saat itu.
Oke, tentu saja saya tidak menganjurkan agar kau mencelakakan diri hanya untuk membuktikan tesis ini. Coba, kalau punya teman atau kenalan yang baru mengalami kecelakaan di jalan—ringan ataupun berat—temuilah dan tanyakan pertanyaan di atas, dan lihat bagaimana jawabannya. Cowok dan cewek akan memberikan jawaban yang berbeda—dan kau bisa membuktikan perbedaannya.
Sampai di sini mungkin kita mulai bertanya-tanya, “Oke, kalau memang begitu kenyataannya, kalau memang cowok lebih berupaya untuk selamat ketika mengalami kecelakaan, lalu kenapa jumlah korban kecelakaan di jalan lebih banyak terjadi pada cowok?”
Benar, jumlah cowok yang mengalami kecelakaan di jalan jauh lebih banyak dibanding cewek. Tetapi hal itu disebabkan karena cowok lebih ugal-ugalan di jalanan dibanding cewek, sehingga cowok lebih besar kemungkinannya mengalami kecelakaan dibanding cewek! Seliar apa pun cewek menikmati kegilaan di jalanan, cowok jauh lebih nekad. Dan sebanyak apa pun cewek yang suka gila-gilaan di jalanan, yang cowok jauh lebih banyak. Jadi wajar kalau kemudian cowok lebih banyak menjadi korban kecelakaan.
Tujuan saya menuliskan catatan ini—sebagaimana yang saya nyatakan di atas—hanyalah untuk menyampaikan fakta. Kaulah yang berhak mengambil intisarinya.