Senin, 22 Maret 2010

Have a Great Day



Hari ini adalah waktu paling tepat untuk memulai dan melakukan dan mengerjakan. Karena...tak ada jaminan pasti besok pagi kita masih dapat menyaksikan terbitnya matahari.

Setiap kali saya membuka mata di pagi hari setelah semalam tidur, saya menyadari bahwa hari ini adalah hari esok yang saya bayangkan kemarin. Meskipun saya telah mulai memasuki hari ini, namun saya tak pernah tahu apa saja yang akan terjadi di hari ini. Di dalam benak saya memang jelas begitu banyak hal yang ingin saya kerjakan di hari ini, namun sekali lagi, saya tak pernah tahu apa saja yang akan terjadi di hari ini.

Ketika saya sampai pada kesadaran semacam itu, saya benar-benar menganggap bahwa semua kekhawatiran tentang hari ini yang saya risaukan kemarin itu benar-benar tak ada gunanya. Begitu pula halnya jikalau hari ini saya mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di hari esok. Itu pun benar-benar konyol dan tak ada gunanya. Siapa yang dapat memastikan dengan tepat apa yang akan terjadi besok? Lebih dari itu, siapa yang dapat menjamin bahwa saya masih hidup hingga hari esok datang?

Di saat kesadaran semacam itu mulai merayap dalam hati dan pikiran saya, tekad saya pun hanya satu; menikmati hari ini dengan sepenuh kebahagiaan, mensyukurinya dengan sepenuh hati, dan berupaya mengisinya dengan semua hal bernilai yang dapat saya lakukan hari ini. Hari ini tak akan mungkin datang lagi, dan lebih dari itu, mungkin inilah hari terakhir yang dapat saya miliki.

Setiap kali bangun dari tidur di pagi hari, filsuf Henry Thoreau selalu meluangkan waktu sejenak untuk duduk di pinggiran tempat tidur. Setelah kesadarannya penuh, dia membayangkan bahwa hari baru yang akan dijalaninya ini merupakan hari yang terindah, dimana dia akan mendapatkan hal-hal yang menarik hatinya, bahwa pekerjaan yang akan dihadapinya begitu mengasyikkan, bahwa cuaca akan cerah, bahwa orang-orang yang akan ditemuinya akan menyenangkannya. Semua kabar baik tentang kehidupan dimasukkannya semua dalam pikirannya. Dan setelah itu, dia pun beranjak dari duduknya dengan pikiran yang cerah, dengan semangat yang menyala-nyala, dan dengan energi kehidupan yang begitu besar.

Sebelum menjalani hari yang baik, ia terlebih dulu menciptakan hari yang baik dalam pikirannya. Mungkin kita perlu meniru Thoreau dalam upaya untuk bisa selalu menikmati hari yang indah.

Setiap bulan adalah awal yang baru, begitu pun setiap hari yang baru. Hari ini adalah hari yang benar-benar baru dalam hidup karena kita belum pernah sama sekali memasukinya. Apapun yang ada di hari kemarin, semua itu sudah berakhir ditelan malam. Kini kita memasuki sebuah kehidupan baru.

Ketika kau membuka mata dari lelapnya tidur, lalu bangkit turun dari pembaringan, hiruplah napas dengan khidmat, karena kau masih bisa menikmati anugerah luar biasa bernama “hari ini”. Karena itu, tersenyumlah seperti matahari pagi yang tengah tersenyum kepadamu.

Pandanglah hari ini, karena inilah hidup, kehidupan dari segala kehidupan. Dalam kesingkatannya terdapat semua kesempatan keberadaan juga kebahagiaan kita. Kebahagiaan pertumbuhan, kemuliaan tindakan, kesemarakan petualangan. Hari kemarin sudah menjadi kenangan, hari esok masih berupa impian. Tetapi hari ini, dengan hidup secara lebih baik, akan membuat semua hari kemarin adalah kenangan kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah impian tentang harapan serta kebahagiaan. Karena itu, pandanglah dan nikmatilah hari ini sepuas-puasnya. Have a Great Day!


 
;