Kamis, 18 Maret 2010

Tak Sebebas Merpati



“…Ketika saya melihat makam orang-orang besar, semua emosi rasa iri pudar dalam diri saya. Ketika saya membaca tulisan-tulisan di atas batu nisan orang-orang cantik, semua keinginan yang tak terkendali menjadi sirna. Ketika melihat kesedihan para orang tua di atas batu nisan, hati saya luluh dengan rasa iba. Ketika melihat kuburan para orang tua itu sendiri, saya memikirkan sia-sianya kedukaan yang juga harus kita ikuti dengan cepat. Ketika saya melihat para raja berbaring di dekat orang-orang yang menumbangkan mereka, ketika saya memikirkan orang-orang yang dulu bersaing kini berbaring berdampingan, atau orang-orang yang membagi-bagi dunia dengan pertentangan dan perselisihan mereka, saya merenung dengan duka dan heran melihat kompetisi, penggolongan dan perdebatan umat manusia. Ketika saya membaca beberapa tanggal pada batu nisan, dari beberapa yang meninggal kemarin, dan beberapa yang meninggal enam ratus tahun yang lalu, saya memikirkan Hari Agung di mana kita semua menjadi orang sezaman dan tampil bersamaan…”
(Joseph Addison).

Apabila seekor merpati dilepaskan di udara, secara naluriah ia akan kembali ke tempat asalnya. Mungkin dia akan ‘jalan-jalan’ dulu ke tempat yang diinginkannya untuk menemui teman dan para sahabatnya. Mungkin dia akan berkeliaran terlebih dulu untuk mencari makanan yang belum pernah dirasakannya atau mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah didatanginya. Tetapi satu hal yang pasti, merpati selalu kembali. Novelis Mira W. menulis, “Merpati tak pernah ingkar janji.”

Kita pun tak ubahnya seperti merpati. Tuhan melepaskan kita di dunia ini dan pada suatu waktu kita pun akan kembali ke tempat asal. Di sini, di tempat dimana kita dibebaskan untuk melakukan apapun ini, kita memang bisa berbuat sekehendak hati, menuruti keinginan, memuaskan harapan, dan mengerjakan apapun yang kita suka. Tetapi, yang membedakan kita dengan merpati, kita bertanggung jawab penuh pada setiap sesuatu yang kita perbuat. Kita memang bisa terbang setinggi yang diingini, tetapi…kita tak sebebas merpati.


 
;